Sabtu, 06 Januari 2024

DITETAPKAN MENJADI KETUA HMI KORKOM LAFRAN PANE, M. IDHAR AJAK KOMISARIAT BANGUN SEMANGAT KOLEKTIF PERJUANGAN.

 

Mataram- M. Idhar Resmi Ditetapkan Menjadi Formatur Ketua Umum Kordinator Komisariat ( KORKOM ) Lafran Pane pada kamis ( 6/01/2024 ).

Formatur Ketua Umum HMI Korkom Lafran Pane , Muhammad Idhar menyampaikan ucapan terimakasih kepada teman-teman komisariat yang telah mempercayai sekaligus memberikan amanah perjuangan. 

Dalam kesempatan ini, M. Idhar akan konsisten Mengkawal agenda-agenda perjuangan HMI, sekaligus mengajak pengurus dan kader-kader Komisariat untuk membangun semangat kolektif perjuangan dalam bentuk apapun. Baik persoalan kebijakan Kampus yang tidak pro terhadap kepentingan Mahasiswa maupun diluar lingkup kampus

"Sebagai Organisasi Perkaderan dan Perjuangan, HMI Korkom Lafran Pane yang menaungi tiga komisariat di tingkat Universitas harus mampu meletakkan HMI sebagai basis perjuangan yang nyata dalam menentang segala persoalan yang ada," tegas M. Idhar. 

Akramin, selaku Ketua Umum HMI Cabang Mataram berharap agar  Ketua Umum Kordinator Komisariat ( KORKOM) Lafran Pane yang baru saja terpilih mampu menahkodai HMI Korkom Lafran Pane sebagaimana idealnya perintah konstitusi.

" Saya harap Korkom Lafran Pane menjadi tangan penggerak andalan HMI Cabang Mataram dan dapat mengkoordinir tiga Komisariat yang dibawah naungannya, agar terbentuknya pemimpin-pemimpin yang berintelektual, Visioner dan api perjuangan yang tidak pernah padam". Ungkapnya

Minggu, 05 November 2023

Pelantikan HMI Komisariat Hijau Hitam di hadiri Kepala Museum NTB


Mataram- Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Komisariat Hijau Hitam Cabang Mataram yang diketuai oleh Muhammad Fauji resmi dilantik. 

Pelantikan Pengurus Komisariat Hijau Hitam Periode 2023/2024 yang mengangkat tema " Transformasi Kepengurusan Dalam Menata Komisariat Hijau Hitam Yang Berkemajuan " berlangsung pada tanggal 5 November 2023 di aula Museum Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dalam sambutannya, M. Fauji Ketua Komisariat Hijau Hitam, kepengurusan baru ini dapat bersatu padu membentuk komitmen perjuangan, ide dan gagasan dalam memajukan Himpunan dan terciptanya kader-kader Komisariat Hijau Hitam yang berkapasitas keilmuan dan wawasan yang luas. 

" Kita sadari, dengan amanah yang telah diberikan kepada kepengurusan 2023/2024, diharapkan kader-kader Komisariat tidak apatis, karena di HMI banyak ilmu, terbuka ruang diskusi, dialektika pikiran dan lain sebagainya " Ungkap Muhammad Fauji. 

Sementara itu, Sudirman Mantum Komisariat Hijau 2022/2023 menyampaikan lewat momentum pelantikan ini bahwa Kepengurusan baru tidak boleh terjebak pada romantisme masa lalu akan tetapi warisan semangat perjuangan dan independensi untuk berbuat yang terbaik bagi kemanusiaan lah, menjadi bekal utama dalam menentukan progresnya Komisariat Kedepan. 

" Kepengurusan Integrasi Futuristik dengan segala kesiapan konsep dan kualitas basic kepengurusan hari ini, saya kira suatu apresiasi dan legacy yang memang bisa di pertahankan di Kepengurusan Hijau Hitam " Ujarnya. 

Selain itu, Ketua Umum HMI Cabang Mataram Provinsi NTB Akramil juga mengapresiasi atas Pelantikan Kepengurusan Integrasi Futuristik Periode 2023/2024, karena ini merupakan langkah awal sekaligus penanda ada semangat perjuangan yang melekat dalam diri kader HMI untuk memajukan internal Komisariat Hijau Hitam.

" Selamat atas Pelantikan Kepengurusan HMI Komisariat Hijau Hitam Integrasi Futuristik 2023/2024 dan selamat Mengabdi untuk Himpunan. Yakin Usaha Sampai. " Ucapan Akramil.

Jumat, 17 Februari 2023

Petani Yang Termiskinkan


               Oleh : Anjasmara

Malam ini, ku awali dengan istilah "Kesedihan" melihat beranda facebook pela-pelan  kutemukan tulisan agak panjang berjudul "Petani yang termiskinkan" oleh (Ketua HMI Cabang Gorontalo). Sejenaku tersentak oleh cara berpikir yang inklusif (Terbuka) tentang keadaan petani indonesia, aku sih, anggap saja bahwa ini hasil dari inteprestasi kesedihan beliau melihat gejolak petani indonesia yang terus di rongrong, dihisap tanpa henti oleh kepentingan birokrat elit. 

saya sebagai anak petani mengakui bagaimana kesederhanaan masyarakat petani Desa pedalaman, namun tetap mencerahkan "Kepedulian", aktivitas petani tidak semata bertindak untuk mengadakan keuntungan, sebaliknya, dalam ruangnya termaktub nilai-nilai kemanusiaan. 
Berangkat dari keindahan pikiran ketua HMI Cabang Gorontalo memaksakan saya untuk terus terang dalam memposisikan, kebijakan, ketidakbecusan birokrat. Masyarakat petani lahir dari kesadaran perut dunia tanpa mereka dunia akan mengalami ketidakstabilan, tubuh manusia terus gusar, berantakan ketika sang pejuang "Petani" tidak intelegesian kondisi dunia. 

Selama perut terus memanggil selama itupula petani menjadi sang petarung hebat untuk kemakmuran manusia, petani memang seorang pejuang tidak banyak mendefinisikan perjuangan dengan kebohongan tetapi membuktikan kebohongan birokrat menjadi fakta, kalau W.S Rendra mengatakan bahwa "perjuang itu pelaksanaan kata-kata bukan bermain kata" atau onani kata (birokrat).

Perjuangan petani tidak sesempit pahaman birokrat elit, hanya menjadikan kekuatan tenaga petani sebagai alat pemerasanya. Sistem ini oleh Karl Marx, disebut sebagai kerja teralienasi. Mereka yang bersusah payah bekerja banting tulang, namun hasilnya malah dinikmati oleh pihak lain. Petani semakin terasing dari kerja yang dilakukan. 

Kerja yang sejatinya sebagai kehendak bebas yang harus dinikmati, berubah menjadi keterpaksaan yang menyiksa. Dalam pandangan Humboldt seorang libertarian klasik, yang corak pemikiranya bertentangan dengan konsep kapitalisme menyatakan, “para buruh tani mengolah tanah yang buahnya tidak akan mereka makan. Dan para tukang membangun gedung-gedung yang tidak akan mereka tinggali”.(hmimpocagor wordpress.com).

Keadaan masyarakat petani kenyataanya selalu di pergunakan untuk kepentingan borjuasi semata, dogma kaum birokrat elit_borjuasi  membuat masyarakat menarik sehingga peluang untuk memeras semakin melekat. 

Hal ini akan terlihat berkepanjangan ketika tidak ada bukti pembanding dalam rekontruktif dogma kapitalnya, saya, melihat bagaimana masyarakat petani di kerdilkan oleh harga-harga pestisida, pupuk, bisi jagung melonjak naiknya tidak berbanding lurus dengan harga kebutuhan yang mereka keluarkan, maka dari itu, memang cara yang harus dilakukan dengan sepenuhnya "Hancurkan setiap instansi terkait" sebelum pada pihak kekuasaan paling tertinggi, mau kita bakar, lempar atau tembak-menembak karena inilah alternatif efisien dalam menakar kebiadaban birokrat elit_borjuasi. 

Pilihan baik kian kali terus di bangun, balasanya berdampak buruk, Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Katanya, komoditas beras memberi kontribusi besar terhadap garis kemiskinan di perkotaan kontribusi sekitar 20 persen dan pedesaan 26 persen dibandingkan kontribusi pangan lainnya, saya sendiri mengakui kontribusi pangan ini menjadi sentral primer (Utama) bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat petani pada umumnya, Lapangan selalu berlabu dengan fakta, harga yang di sesuaikan oleh pemerintah sesuai HET di rekayasa akan jadi apa pertanian Indonesia, kalau caranya, mengelabui cinta murni dari petani. 

Tidak lupa, Keseimbangan pembangunan infrastuktur desa kota, agroindustri pedesaan harus di dorong agar dampak besar bagi pengentasan kemiskinan. Dan kebijakan-kebijakan kita yang pro rakyat seperti Harga Eceran Tertinggi (HET) misalnya, konsumen bisa menikmati harga bagus, petani juga. Belum lagi asuransi pertanian, kemudahan akses bank, hingga penguatan kelembagaan dengan korporasi petani juga bisa tingkatkan kesejahteraan.

Acap kali, problem harga kebutuhan pertanian tiada bertemu dengan kepastian, terus berputar pada kolom pungutan liar oleh birokrat elit, agak malu, keberhasilan Mentri Pertanian tidak menunjukan hasil merata di seluruh indonesia khususnya di Desa pedalaman, berdasarkan, pandangan sarjana Teknik Pertanian Alamsyah, S.TP, "mengatakan Jadi melihat dari pada kondisi petani saat ini  dengan berbagai macam problem yang di hadapi petani, jadi saya menyentuh terkait dengan upaya pemerintah untuk menfasilitasi para petani terutama terkait dengan mengsubsidikan pupuk untuk meningkatakan kesejahteraan petani", apakah ini pandangan keblinger ? tidak, termasuk saya anak pertanian menyetujui akan risetnya, sarjana pertanian penuh dengan praktek bukan memainkan kebohongan, artinya data yang ada itu betul-betul ada. 

Melihat kaki, tangan berkucuran keringat, tiada belas kasih birokrat elit_borjuasi memaduh kasih dengan masyarakat petani, coba rasakan bagaimana mencakul, memetik,  mencabut, dan cobalah bagaimana tersiksanya ketika pemerintah mengeluarkan harapan untukasyarakat, logikanya, bagaimana posisimu berada pada dirinya. kondisi pertanian yang dikontrol oleh rezim korporat_kapitalisme, yang mencoba merubah corak berpikir petani, alih-alih kemajuan-kebutuhan pangan kompleks, sehingga harus dirubah menjadi nominal.

Jika dahulu bertani  untuk memenuhi kebutuhan pokok "Utama", sehingga yang menjadi komoditas adalah tanaman-tanaman pokok, seperti talas, ubi, singkong, beras.Di rezim korporat, masyarakat petani tak menikmati hasil pertanianya. Ketika petani beralih ke tanaman industrial, lain hal, otak kapitalis semakin menjadi-jadi, hasilnya terakumulasi dalam "Dompet rezim" . Bukan kebutuhan pokok secara langsung, dengan harga yang telah ditetapkan oleh para tengkulak atau penguasa sebagai pengendali produksi.

Harapan, pemerintah kali ini harus lebih komprehensif untuk menelitik dalam penyediaan kebutuhan masyarakat petani, kurangin kebutuhan para rezim, karena mereka sudah tercukupin, kasihan masyarakat petani hanya "berharap" pada kebijakan definitif harga yang tiada tentu dan semoga, kedepanya pemerintah harus profesionalitas, saya, melihat dan menimbulkan kesedihan karena keadilan belum mendapatin kita semua, di akhir tulisan ini, masyarakat petani harus terorganisir secara, pikiran, harapan dan kebutuhan untuk betul-betul mencipta perwakilan akar rumput yang berjuang demi kebutuhan masyarakat petani dan bentuk gerakan tani yang beraliansi nasional menggalang kerja sama upaya menjadikan lembaga penghimpun terkompleks secara SDM, ekonomi dan spiritualitas, desa kali ini jangan dipandang bodoh oleh kaum korporat harus membangun gerakan besar sebagai tandingan. 

Saya, sedikit mengutip perkataan tokoh hebat pada masanya dari rilisan ketua Cabang Gorontalo, dia mengatakan, "Jika kau mampu merasakan derita berarti kau masih hidup, Jika kau mampu merasakan derita orang lain berarti kau manusia (Ali Syariati).

Minggu, 13 November 2022

DEMOKRASI MECEDERAI DIRINYA SENDIRI

DEMOKRASI MENCEDERAI DIRINYA SENDIRI

Sudirman
Ketua Umum HMI Komisariat Hijau Hitam

Sebentar Lagi Kita akan Diperhadapkan oleh Pemilihan Umum Secara Serentak Tahun 2024, Tinggal menghitung Waktu saja. Masyarakat Indonesia pada umumnya, lebih-lebih pada Tataran Masyarakat lokal Harus bisa memilih dengan cerdas dimana Keberpihakannya, Karena ini adalah jalan untuk menentukan Nasib ekonomi, pendidikan, politik sosial budaya, dll. Disisi lain prosedur dalam demokrasi untuk mewujudkan apa yang disebut dengan kepentingan bersama.

Dalam konteks ini, Pemerintah Negara indonesia ( Legislatif, Yudikatif, Eksekutif ) Harus betul-betul mampu untuk menjamin kebebasan sipil dalam hal memilih, Tampa harus di intimidasi sedikitpun. Menjadi tanggung jawab bersama antara Trias Politika dengan Civil Society. 

Secara Normatif Kita akui, bahwa Negara sudah melahirkan beberapa kebijakan atau aturan-aturan yang melarang money politics dan sekaligus memberikan jaminan situasi yang Fear sehingga adaptasi masyarakat dengan akulturasi budaya politik sungguh ironis. 

Akan tetapi, selama ini kita menemukan situasi dimana proses demokrasi yang diciptakan untuk menjamin adanya kebebasan sipil khususnya melalui jalur pemilihan umum masih sulit untuk diwujudkan. Kondisi ini seakan menegaskan bahwa demokrasi sedang ingin membunuh dirinya sendiri, Demokrasi yang seharusnya meligitimasi Kebebasan sipil, Justru menjadi hambatan bagi kebebasan sipil itu sendiri.  

Demokrasi melalui pemilihan umum ibaratnya hanya sebagai penghias saja.  Kenapa bisa Begini ? 
Apalah arti keberpihakan memilih, tampa ekonomi yang kuat. upaya para elit untuk membeli suara masyarakat akan mudah, ketidakberdayaan masyarakat sebagai pemilih jelas memang menjadi ironi. 
 
Kekuatan Oligarki dalam mempertahankan materialistik dengan dalil politik agar mencapai tujuan Individualistis dan kelompok Elit politik. Saya melihat ini bukan lagi mempertahankan Materialistik yg dikeluarkan dan bahkan menambah berlipat lipat keuntungan yg didapatkan dengan kekuasaannya. Ini juga yang menjadi perhatian Winters dalam bukunya yg berjudul Oligarki. 
 

Apakah 2024 mendatang akan bisa  Menjamin Kemurnian Demokrasi? 

Harvard Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt menyampaikan pelajaran penuh wawasan dari sejarah untuk menerangkan kerusakan rezim selama abad ke-20 dan ke-21. Mereka menunjukkan bahayanya pemimpin otoriter ketika menghadapi krisis besar.

Berdasarkan riset bertahun-tahun, keduanya menyajikan pemahaman mendalam mengenai mengapa dan bagaimana demokrasi mati; suatu analisis pemicu kewaspadaan mengenai bagaimana demokrasi didesak; dan pedoman untuk memelihara dan memperbaiki demokrasi yang terancam, bagi pemerintah, partai politik, dan individu.

Bisa kita amati secara bersama, Bagaimana aktivitas kelompok-kelompok yang terstruktural dalam hasratnya ingin menduduki posisi sebagai aparatur pelaksana pemilu tampa di uji dengan konsep Meritokrasi.


Bagaiman mungkin kita ingin mengharapkan Sebuah demokrasi yang murni dan berjalan sesuai dengan marwahnya, Sementara Pilar-Pilar Demokrasi tidak ada yang Sehat.  Artinya Bahwa dalam proses seleksi  aparatur pelaksana pemilu harus serius dalam melihat standar dan mampu mencerminkan adanya kemampuan, kredibilitas, dan juga integritas, untuk menjamin Netralitas.

Semoga Saja masyarakat Sipil dapat mampu memanfaatkan sumberdaya Suara nya sebagai manifestasi akan pengontrolannya terhadap kekuasaan yang korup. Sehingga dengan ini akan menjadi solusi solutif terbaik dalam menentuka nasib ekonomi, politik,sosial budaya,pendidikan dan demokrasi kedepannya.

Sabtu, 16 April 2022

Waktu Senggang Surplus Bagi Kapitalisme

Sabtu, 16 April 2020


                    Oleh : Anjas

"Tulisan Ini Muncul Karena Terinspirasi Dari Status Watsapp Teman-Teman Sehingga Penulis Berimajinasi Bahwa Waktu Senggang Itu Memiliki Keterkaitan Tentang Kehidupan Sebenarnya"

Pada dasarnya manusia memiliki hak untuk memilih jalan hidup entah itu negatif atau positif karena ini bagian dari kebebasan setiap individualitas dan kelompok dengan kebebasan tersebut mereka dengan leluasa menggunakan harta dan tahta sebagai ruang dalam berkontestasi youvoria karena waktu senggang adalah surplus bagi mereka yang terjebak pada aktivitas kerja setiap hari, dengan adanya waktu senggang mereka bebas untuk bereksplorasi dengan teman-temanya jalan-jalan di mall, epicentrum, indomart, alfarmat, dan koffe yang berelit. Waktu senggang peluang bagi mereka yang terjepit dengan keformalitasan dalam dunia kerja sehingga tidak ada kebebasan untuk menikmati kesegaran alam dan bumi ciptaan Allah Swt.

Kutip Dalam compas :  Aristoteles pernah berharap agar rakyatnya memiliki waktu senggang yang seluas-luasnya. Sebab, katanya, ”kerja menyita seluruh waktu dan dengan kerja, orang tidak memiliki waktu luang untuk republik dan teman-temannya”.

 Tapi bisakah hari ini terjadi? Menggunakan waktu senggang untuk bermeditasi, kontemplatif dan membicarakan tentang keadilan, kesehjahteraan dan bermimpi bagaimana menghentikan perputaran ekonomi kapitalisme dengan menggunakan dengan berbagai cara, bisa diselesaikan ketika ada instrumen sebagai pelengkap dalam perjuangan sebaliknya instrumen yang andal sebagai representatif udah menjadi hoax dan bulshit, negara hari ini telah menjadi alat untuk kapitalisme dalam mengakumulasi kepentingan kapital, dimana kesehjahteraan rakyat ketika terjadi kesenjangan mindset berpikir kekuasaan.

Dalam Buku revolusi Kapitalisme Peter L. Berger menjelaskan tentang otoriter dan totaliter sekarang posisi kekuasaan negara indonesia menganut dua sistem tersebut memberikan kebebasan untuk menyampaikan keresan mereka tapi diintervensi(Otoriter) sebaliknya mengutuk dengan keras lewat aturan yang delegitimasi sebagai alat komersialisasi mereka (Totaliter).

 Penulis ingin memberitahu teman-teman bahwa waktu senggang sengaja diadakan untuk kaum muslim dan masyarakat sipil karena pada waktu senggang adalah peluang besar kapitalisme dalam merancang strategis, taktik dalam mencapai mimpi mereka, Dalam waktu 1 dan 2 menit kapitalisme mampu untuk menciptakan keuntungan 20 porsen dari waktu yang telah kita buang-buang realitas pada pedagang china mereka menggunakan waktunya dengan sebaik-baik mungkin dan untuk 500 rupiah mereka tidak pernah sia-siakan karena mereka anggap itu surplus bagi mereka.

Apakah Masih mau berpikir untuk jalan-jalan ke Mall, epicenturum, indomart,Alfarmat, dan Coffe, manusia sebenarnya sudah masuk dalam perangkap ajaib kapitalisme dengan membuat segala bentuk sarana prasarana kehidupan bagi mereka agar manusia tidak lagi fokus untuk bekerja secara totalitas demi kemajuan mereka kendati bekerja tapi berada dalam pusaran kekuasaan kapitalisme dalam revolusi kapitalis bahwa segala tindakan yang mereka perbuat adalah kebenaran semata-semata pada dasar rumusnya adalah bekerja keras ketika manusia tidak mampu untuk menjawab rumus tersebut maka bersiap untuk didominasi secara totaliter kapitalisme, Berangkat dari atas bahwa mereka harus merebut semua waktu senggang dimiliki oleh setiap manusia dengan cara apapun karena hal ini bagian dari ijtihad atau usaha yang mereka lakukan upaya menghegemoni manusia healing.

Kata J Baudrillard dalam Masyarakat Konsumsi  ”waktu adalah nilai tukar itu sendiri.Penulis geli membaca perkataan seorang pemikir marxis dia juga ada bukunya Simulacra buku yang menggambarkan pada halaman 11,10 tentang konsumsi dan produsen, penulis setujua bahwa waktu nilai tukar upah baliknya adalah Mall adalah transaksi dilakukan kapitalisme. 

Masyarakat konsumtif adalah negara indonesia karena negara mengajarkan itu pada masyarakatnya makan langsung tanpa kemandirian dalam membuat supaya mendapatkan hasil maka jangan heran ketika negara memiliki hutang terliunan karena sebab pertamanya (Prima) konsumtif akankah masyarakat akan berpikir untuk healing tenangkan pikiran,hati ,jiwa dan jasad kalau pada saat waktu sebagai ketenangan kita ditukar oleh kekeliriuan.

Telah lahir kelas baru yang berhasil mengekspresikan waktu senggang dengan tekanan dan paksa, waktu senggang yang semulannya produktif menjadi konsumtif karena Mall, epicentrum pada dasarnya waktu yang kita geluti sekarang sama mahalnya seperti harga diri kita masing-masing penulis sering menekan teman-teman sehimpun bahwa kita harus disiplin waktu sama halnya kita menghargai diri kita sendiri, penulis juga tidak memaksa teman-teman karena ini bagian dari kebebasan kita masing-masing hanya penulis hanya mengingatkan bahwa waktu adalah emas yang mengendap tapi berjalan secara perlahan dan bagaimana manusia mengolahnya sebaik mungkin.

"Kekuasaan Dan Kehidupan Hukum Telah Diatur"

Andaikata hidup Memang berdiri  atas kehendak bebas dari individualitas mungkin tidak akan terjadi satu kebobrokan pada setiap elemen kehidupan karena pembacaan penulis lebih pada nilai kemerdekaan yang utuh tanpa cenderung pada setiap legitimasi hukum. Kendati Hukum menjadi Khitto dalam aturan hidup dia harus memberikan satu ruang dalam bereksplorasi tapi secara analitik bahwa hukum menjadi instrumen setiap sovereig power 

Hukum telah mengedepankan eksepsi etnis tidak lagi merakyat sehingga demokrasi darurat ini ungkapan seorang pemikir itali Agambe geirgio. Kalau katanya savign Bahwa hukum itu tidak memiliki eksistensi tapi dia berfungsi pada sosial. 

Substansi hukum sebenarnya menciptakan segala bentuk aturan tapi tidak berfungsi bagi mereka hanya berfungsi pada Zoe mahkluk yang hidup secara alamiah tidak memiliki kemewahan apalagi jabatan. Hukum telah disposisi pada hakikatnya dia memang benar-benar diatur oleh kaum kapitalisme dengan waktu Senggang karena ada jalur transaksi waktu sehingga hukum bagian dari alat produksi kapitalisme.

Politisasi Hukum kapitalisme menciptakan demokrasi darurat dalam pembacaan agambe bahwa demokrasi yang kita jalanin bersama adalah representatif totalitarianisme atau Totaliter tapi gerakannya penuh dengan antisipatif supaya tidak terkedok kejahatannya. 

Kita mencontohi kasus yang lagi panas-panasnya sekarang yaitu Virus corona dengan memiliki rentetan dibawahnya yang kita kenali bersama PCR maka penulis akan mencoba mengintegrasikan posisi sovereig power totalitarian, Politisasi waktu adalah bagian dari aturan hukum yang telah desing kapitalisme masyarakat agar mereka lebih banyak mendapatkan keuntungan, Hukum dibuat untuk meringankan jalan kaum borjuasi dan hukum haram bagi masyarakat awam yang telah hilang arah.

Sovereig power adalah kekuasaan berdaulat atau kekuatan tertinggi menurut buku homo sacer bahwa kekuatan tertinggi adalah menciptakan hukum merakyat. Tapi sekarang berdasarkan atas kajian radikal setiap pemikir bahwa hukum telah menjadi pioner para koruptor sehingga kehidupan telanjang. Akankah hidup masyarakat terus ditelanjangin tanpa ada penghalang sebagai penutupnya maksudnya pahlawan sebagai pembela dari tangan dan pikiran kotor kekuasaan.

Penutup dari penulis bahwa hargailah waktu senggang karena ini bagian dari penghargaan tuhan untuk kita semua.

Selasa, 29 Maret 2022

Peran mahasiswa, terhadap pentingnya pembentukan pendidikan karakter masyarakat berkemajuan.





Oleh : M. Rohid

Mahasiswa merupakan salah satu pilar utama dan ujung tombak bagi kemajuan negara serta bangsa. Mahasiswa mempunyai peran yang sangat penting di segala lini terutama di masyarakat desa. Salah satu perannya adalah sebagai Agen "Of Change." Mahasiswa sebagai "Agen Perubahan" yang memiliki peran yang sangat sentral di masyarakat, termasuk pada masyarakat pedesaan.

Peran mahasiswa seperti ini bisa kita lihat di beberapa kegiatan kemasyarakatan desa, lebih-lebih mereka memberikan contoh kepada anak-anak pedesaan tentang bagaimana bersikap dengan baik kepada orang yang lebih tua, kemudian sering memberikan pemahaman-pemahaman baru tentang bagaimana mengedepankan nilai-nilai Attitude di masyarakat. 

Peran mahasiswa bisa mulai kita lakukan berupa keikutsertaan atau berpartisipasi dalam setiap kegiatan di lingkungan masyarakat, seperti halnya memberikan contoh kerja nyata dalam upaya mengedukasi kepada masyarakat yang ada di desa tersebut agar masyarakat menumbuhkan situasi kesadaran akan pentingnya sifat bergotong-royong (Bersih). Kegiatan-kegiatan positif yang mengandung filosofi kebersamaan dan kekeluargaan perlu kita jaga dan tetap dilestarikan.

Pembentukan karakter di setiap manusia bisa dilakukan melalui beberapa cara, misalkan melalui pendidikan karakter anak usia dini. Pendidikan anak usia dini sangat penting untuk diperhatikan dan diterapkan untuk menjadi penerus masa depan anak-anak Indonesia khususnya di pedesaan yang memang kurang diperhatikan pendidikannya oleh pemerintah. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan Nasional. Pasal 1 UUD Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi "Peserta Didik" untuk memiliki Pengetahuan, Wawasan Intelektual, Kepribadian dan Akhlaq Mulia.

Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga kepribadian atau karakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi perkerti plus, yaitu pendidikan yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Menurut Thomas Lickoma, tanpa ketiga aspek ini maka pendidikan karakter tidak akan adaptif.

Peran mahasiswa dalam pembentukan karakter anak harus mampu memahami dan mengaplikasikan pendidikan karakter dengan baik dikehidupan kesehariannya. Bukan hanya fisik yang dilatih dan diperbaiki, akan tetapi karakter yang baik harus dibiasakan dan diperbaiki. Dengan ilmu yang dimiliki serta karakter baik yang melindunginya, maka akan berdampak baik pada diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Mempunyai karakter yang baik, jujurr, adil, dan bertanggung jawab merupakan hal mutlak yang harus dimiliki semua orang. Hal ini harus mulai diterapkan pada anak-anak. Mahasiswa harus mampu menjadi contoh yang baik agar dapat membawa "Agen Of Change" Negara ini menjadi lebih baik lagi.

Kamis, 17 Maret 2022

Reposisi HMI Perspektif Budaya Dan Gerakan.





"Hasil Diskusi Online Hijau Hitam"

Dalam menjalankan roda organisasi menjadi kewajiban yang harus kader HMI  tekuni dalam menegakan kebenaran di balik hegemoni pemerintah dan modernitas sekarang. Organisasi adalah epicentrum ilmu pengetahuan yang mengajarkan seluruh mahasiswa dan pemuda yang menyadari akan esensinya sebagai mahasiswa sekaligus menjawab probleman sekarang.

Dan Khitta perjuangan sebagai manhaj gerakan HMI dalam berdakwa upaya menciptakan masyarakat yang di ridhoi oleh Allah swt, Mungkin kita anggap bahwa ini hanyalah polesan idiologis tapi jelas khitta memiliki visi dan misi besar tinggal bagaimana kader Himpunan sadar akan problem tersebut dan menjadikan khitta sebagai nilai dalam berdakwah

Maka Budaya literasi harus di rintis kembali  pada tubuh HMI untuk menjawab  problema zaman, karena pada prinsipnya menjawab sebuah masalah jelas di tuntut menghasilkan solusi, lalu apa solusinya ? ketika Kader HMI tidak memiliki kecakapan dalam semua bidang ( Kapabilitas) maka apa yang di jawab pada problema zaman lebih khususnya pada sosial akar rumput.

Berangkat dari perkataan pemikir indonesia mengenai budaya dia membagi bahwa  terbagi 2  poin : 1. wujud : meliputi aturan, hukum, budaya, tata tertib, norma norma. Artinya Budaya dan hukum HMI sudah di atur dalam kontitusi dan khitah perjuangan 2. tingkah laku: adalah Polah hidup kader himpunan harus bisa menerapkan nilai-nilai humanis agar masyarakat indonesia menyadari bahwa pentingnya mengedepankan cara hidup yang berprikemanusiaan. Dan 3 yaitu benda yang meliputi karya seni, dalam hal ini kader HMI harus membuat karya seperti minimal opini atau buku dan karya lainnya. 

Nilai-nilai di atas akan teraktual dengan sendiri ketika HMI sadar akan tujuan sebenarnya misalkan dalam tujuanya : Terbinanya Mahasiswa islam Menjadi insan ulil Albab Yang Turut Bertanggung Jawab Atas Terwujudnya Tatanan Masyarakat Yang Di Ridhoi Oleh Allah Swt, Ini visi HMI dalam menyadarkan supaya mereka terus membangun ruang-ruang Ilmiah. Apakah ruang ilmiah masih ada sekarang ? kalau realitas menjawab bahwa nilai tersebut sedikit demi sedikit tereduksi oleh Zaman,apa solucio problemnya selain menyadarkan dengan berliterasi.

Maka Kita melihat budaya HMI dulu terus menghidupkan namanya kontruksi budaya literasi upaya membangun kesadaran diri, sosial lebih-lebih pada negara. Karena membicarakan negara harus memiliki konsepsi besar hal itu di dapat dari mana selain dari kebiasaan ( Habits) Kader Himpunan mengasah kemampuan.

Karena yang perlu kita perhatikan pada roda organisasi adalah menciptakan manusia yang berkualitas mutaqin pada Allah swt Dan HMI menjadi pioner dalam menciptakan manusia mutaqin  Dan HMI harus flesbek kembali pada historis global seperti halnya peradaban islam dan benturan idiologi, dalam polemik ini menjadi intisari sebagai corong HMI dalam merefleksi nilai-nilai perjuangan HMI juga  ( Ketua Umum Komisariat Hijau :Tatan Sapriadin)

Kalau Kata Pemateri Kanda Firdaus Al-ayubin :  Mahasiswa jangan jadi bebek yang hanya bisa ikut tuanya tanpa bisa membangun kemandirian untuk menjawab masalah zaman , Untuk terhindar dari analogi tersebut  jawabannya adalah BerHMI adalah pilihan Yang tepat. Karena sekarang adalah era teknologi yang canggih dan HMI memiliki ruang tersebut karena mereka sering diskursus dan praktek tentang teknologi.

Maka Dalam Firman Allah swt : pada surah Al -imran :191 tentang tafsiran berfikir (Tatfakkaru) dan berdzikir dalam artian kader HMI harus .  Maka HMI tidak menciptakan mahasiswa hedonisme ,apatis, Diam melihat penindasan. HMI juga tidak mengajarkan berdakwah dengan fisik saja tapi inheren pada pikiran ( Akal) berdasarkan surah di atas. Merujuk pada misi negara indonesia mencerdaskan Kehidupan bangsa HMI memiliki korelasi jelas dengan misi negara juga. Hal ini akan bisa di lakukan ketika kader HMI memiliki kapabilitas utuh.

Secara pandangan sosial HMI juga udah masuk dalam koridor hedonis ,mengkritik kapitalis tapi sistem kapitalis yang di pakai, Bagaimana ceritanya kalau polanya seperti ini jawabannya tetap kembali pada literasi untuk mengembangan kemampuan sekaligus menghilangkan asumsi primodial sosial.

Harapan terbesar kader HMI harus mampu kembali pada posisi budaya intelektual dan gerakan gerakan yang masif sehingga menjadi taring HMI dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang diridhoi oleh Allah SWT. 

Penulis juga ingin mengatakan bahwa HMI harus memiliki Etos Perjuangan dalam menciptakan masyarakat jangan bicara penciptaan kalau apatis melihat problem sekarang, usahakan etos menjadi sentral pada tubuh HMI (YakinUsaha Sampai)

DITETAPKAN MENJADI KETUA HMI KORKOM LAFRAN PANE, M. IDHAR AJAK KOMISARIAT BANGUN SEMANGAT KOLEKTIF PERJUANGAN.

  Mataram- M. Idhar Resmi Ditetapkan Menjadi Formatur Ketua Umum Kordinator Komisariat ( KORKOM ) Lafran Pane pada kamis ( 6/01/...