Selasa, 29 Maret 2022

Peran mahasiswa, terhadap pentingnya pembentukan pendidikan karakter masyarakat berkemajuan.





Oleh : M. Rohid

Mahasiswa merupakan salah satu pilar utama dan ujung tombak bagi kemajuan negara serta bangsa. Mahasiswa mempunyai peran yang sangat penting di segala lini terutama di masyarakat desa. Salah satu perannya adalah sebagai Agen "Of Change." Mahasiswa sebagai "Agen Perubahan" yang memiliki peran yang sangat sentral di masyarakat, termasuk pada masyarakat pedesaan.

Peran mahasiswa seperti ini bisa kita lihat di beberapa kegiatan kemasyarakatan desa, lebih-lebih mereka memberikan contoh kepada anak-anak pedesaan tentang bagaimana bersikap dengan baik kepada orang yang lebih tua, kemudian sering memberikan pemahaman-pemahaman baru tentang bagaimana mengedepankan nilai-nilai Attitude di masyarakat. 

Peran mahasiswa bisa mulai kita lakukan berupa keikutsertaan atau berpartisipasi dalam setiap kegiatan di lingkungan masyarakat, seperti halnya memberikan contoh kerja nyata dalam upaya mengedukasi kepada masyarakat yang ada di desa tersebut agar masyarakat menumbuhkan situasi kesadaran akan pentingnya sifat bergotong-royong (Bersih). Kegiatan-kegiatan positif yang mengandung filosofi kebersamaan dan kekeluargaan perlu kita jaga dan tetap dilestarikan.

Pembentukan karakter di setiap manusia bisa dilakukan melalui beberapa cara, misalkan melalui pendidikan karakter anak usia dini. Pendidikan anak usia dini sangat penting untuk diperhatikan dan diterapkan untuk menjadi penerus masa depan anak-anak Indonesia khususnya di pedesaan yang memang kurang diperhatikan pendidikannya oleh pemerintah. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan Nasional. Pasal 1 UUD Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi "Peserta Didik" untuk memiliki Pengetahuan, Wawasan Intelektual, Kepribadian dan Akhlaq Mulia.

Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga kepribadian atau karakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi perkerti plus, yaitu pendidikan yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Menurut Thomas Lickoma, tanpa ketiga aspek ini maka pendidikan karakter tidak akan adaptif.

Peran mahasiswa dalam pembentukan karakter anak harus mampu memahami dan mengaplikasikan pendidikan karakter dengan baik dikehidupan kesehariannya. Bukan hanya fisik yang dilatih dan diperbaiki, akan tetapi karakter yang baik harus dibiasakan dan diperbaiki. Dengan ilmu yang dimiliki serta karakter baik yang melindunginya, maka akan berdampak baik pada diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Mempunyai karakter yang baik, jujurr, adil, dan bertanggung jawab merupakan hal mutlak yang harus dimiliki semua orang. Hal ini harus mulai diterapkan pada anak-anak. Mahasiswa harus mampu menjadi contoh yang baik agar dapat membawa "Agen Of Change" Negara ini menjadi lebih baik lagi.

DITETAPKAN MENJADI KETUA HMI KORKOM LAFRAN PANE, M. IDHAR AJAK KOMISARIAT BANGUN SEMANGAT KOLEKTIF PERJUANGAN.

  Mataram- M. Idhar Resmi Ditetapkan Menjadi Formatur Ketua Umum Kordinator Komisariat ( KORKOM ) Lafran Pane pada kamis ( 6/01/...